ANGSANA, (14/7/2015)- “Beliau (Pangeran Syarif Ali Al Idrus Bin Abdurrahman Al Idrus) adalah pelaku sejarah, seorang Pahlawan Perjuangan, Ulama, Pembawa Syi’ar islam yang harus kita hormati dan banggakan sebagai masyarakat Tanah Bumbu,” Demikian ungkap Wakil Bupati Tanbu H. Drs. Difriadi Darjat, dalam peringatan Haul ke 13 Pangeran Syarif Ali Al Idrus, di Keramat Dermaga Sebamban Kecamatan Angsana (13/7) kemarin.
Dikatakannya, Pangeran Syarif Ali Al Idrus Bin Abdurrahman Al idrus adalah Shohibul Wilayah Tanah Bumbu. Beliau mendirikan Kerajaan Sebamban di Angsana, yang saat ini disebut wilayah Keramat Dermaga adalah cikal bakal Kabupaten Tanah Bumbu, yang pada masa itu disebut Kerajaan Tanah Boemboe.
Masih lanjut Difriadi, Perjuangan Pangeran Syarif Ali Al Idrus Bin Abdurrahman Al Idrus menyebarkan Islam di tanah Banjar sangat mewarnai peradaban umat islam khususnya di Tanah Bumbu. Untuk itu, dalam memperingati tokoh-tokoh pejuang islam wajib dikenang dan dihormati. Menggelar haulan, Manaqib dan Berdo’a, juga merupakan bagian dari bentuk perwujudan rasa hormat terhadap pejuang kita.
“Islam di sebamban adalah bentuk peradaban umat islam di Tanah Bumbu, yang memberikan warna kepada kita sampai sekarang, hingga kita menjadi islam yang seutuhnya. Islam yang dibawa para habaib adalah islam yang toleran, yang memberikan paham-paham dan ajaran yang beradab,” ujar Difriadi.
Tanah banjar pada waktu itu lanjut Difriadi, masih hutan belantara dan penduduknya juga masih primitif, begitu masuknya islam, banyak membawa perubahan baik dari tatanan sosial hingga kehidupan bermasyarakat. Kehadiran Islam sudah memberikan warna yang moderen bagi masyarakat Tanah Bumbu pada massa itu.
Dikisahkannya, Perjalanan dari Hadramaut Yaman, menuju Kalimantan yang waktu itu hutan belantara, untuk mengislamkan Kalimantan, adalah perjuangan yang luar biasa bagi Syarif Abdurrahman Al Idrus Bin Syarif Idrus al Idrus, ayah dari Pangeran Syarif Ali Al Idrus, yang merupakan Raja atau Tuan Besar dari kerajaan kubuh di Kalimantan Barat.
Kemudian perjuangan ayahnya diteruskan kembali oleh Pangeran Syarif Ali Al Idrus, hingga mendirikan kerajaan Sebamban di Angsana, sekarang adalah Kabupaten Tanah Bumbu. Perjuangannya tersebut diwariskan kembali kepada anak dan cucunya sampai sekarang.
Melihat kondisi saat ini, Wakil ketua DPRD Tanah Bumbu H. Muh. Alfiya Rahman menyayangkan, sampai saat ini Pemerintah kurang memperhatikan akses jalan menuju makam keramat Syarif Ali Al Idrus, padahal beliauh adalah pelaku sejarah, tokoh pahlawan dan penyiar islam di Tanah Bumbu.
“Ketika kami melewatidan memasuki makam Pangeran Syarif Ali, jalannya masih tanah dan berdebu, insyallah DPRD akan memperjuangkan akses menuju makam keramat yang juga merupakan tempat wisata Religi ini, agar Pemerintah cepat meresponnya,” ujar Alfiya.
Sayid Agil Al Idrus, Ketua Panitia penyelenggara Haulan ke 13 Pangeran Syrif Ali Al Idrus mengisahkan bahwa Ayahanda dari Pangeran Syarif Ali al Idrus adalah Syarif Abdurrahman Al Idrus (Raja/Tuan Besar) yang berasal dari Kubuh Pontianak Kalimantan Barat (Kalbar) saat ini. Beliau berasal dari Hadramaut bagian selatan Jazirah Arab, kemudianhijrah ke Kerajaan Kubu, saat ini terletak di Kabupaten Kubu Raya kalbar.
Selanjutnya Mengutus anaknya Pangeran Syarif Ali Al Idrus untuk berhijrah ke tanah banjar, sekarang Kalimantan Selatan (Kalsel) untuk menyebarkan agama islam. Dalam perjalanannya, Pangeran Syarif Alimenikah dengan putri dari Raja Banjar dan menikah kembali dengan putri dari Raja Bugis Sulawesi . Pada Jaman Kolonial Belanda, beliau wafat dan dimakamkan di Sebamban Angsana. Dulu di daerah Sebamban disebut Dermaga karena letaknya di pesisir laut.
Dari sumber lain menyebutkan, Syarif Abdurrahman bin Syarif Idrus (Raja /Tuan Besar I Kubu) Al-Idrus. Syarif Abdurrahman bin Syarif Idrus Al-Idrus ini menikahi Syarifah Aisyah Al-Qadri yang merupakan putri dari Sultan Syarif Abdurrahman bin Husein Al-Qadri (Sultan I Kesultanan Pontianak di Kalimantan Barat). Berputra Sultan Syarif Ali Al-Idrus, yang mendirikan Kerajaan Sebamban di Angsana dengan gelar (Pangeran Syarif Ali Alaydrus) sekarang masuk wilayah Keramat Dermaga, Kabupaten Tanah Bumbu Kalimantan Selatan. Pangeran Syarif Ali Al Idrus menjabat sebagai Raja Sabamban hingga akhir hayatnya. Jadi Keluarga Pangeran Syarif Ali Al Idrus mempertemukan dua jalur kebangsawanan Kalimantan, yaitu dari jalur Kerajaan Kubu (Al-Idrus) dan Kesultanan Pontianak (Al-Qadri). (yan)
![]() |
Wabup H. Drs. Difriadi Darjat berdampingan dengan Said Agil Al Idrus |
![]() |
Suasana Haul ke 13 Pangeran Syarif Ali Alaydrus di Sebamban Angsana |