KOTABARU, POSKOnews.id- Penuhi target produksi udang nasional sebanyak 2 juta ton per tahun pada 2024, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) lirik Kabupaten Kotabaru Kalsel. "Kita ingin menjajaki apakah Kotabaru dimungkinkan untuk kami mengimplementasikan progaram ini,” beber Direktur Jenderal Perikanan Budidaya (PB), Haeru Rahayu saat meninjau lokasi revitalisasi tambak udang di Kabupaten Kotabaru, Selasa (2/11/2021).
Kedatangannya
di Bumi Saijaan disambut langsung oleh Bupati Kotabaru H Syed Jafar dan Wakil
Bupati Andi Rudi Latif. Turut dalam rombongan Dirjen PB itu diantaranya Staf
Khusus Menteri KKP Irjen Pol. Victor Gustaaf Manoppo, Dir. Kawasan dan
Kesehatan Tinggal Hermawan, S.Pi, M.Si, Koordinator Dit. Pengelolaan Ruang laut
Dr. Krishna Samudra, Kepala BPBAP
takalar Supito , Sespri Dirjen PB Radityo Budi Kristanto, Sespri Dir.
KKI Eka Yulianti, Pendamping staf khusus MenKP Hobas roganda Pamungkas , dan
UKDirjen PB Oki Setiawan.
Diungkapkan
Haeru Rahayu, kedatanganya kali ini dalam rangka silaturahmi sekaligus juga
menyampaikan program dari KKP yaitu peningkatan perikanan budidaya yang berbasis
ekspor khususnya udang. "Untuk tahun 2024 kita diminta oleh Satgas udang
nasional untuk memenuhi target produksi mencapai 2 juta ton," ujarnya.
Untuk itu,
lanjut Haeru, pihaknya melakukan evaluasi dan pemetaan dengan langkah-langkah tehnis
seperti membuat model yaitu membangun tambak modern berbasis kawasan dari hulu
ke hilir, serta mengangkat tambak tambak tradisional atau dikenal dengan
istilah revitalisasi.
“Produksi
udang kita saat ini masih berkisar 850 sampai 900 ribu ton, jadi jumlah
kebutuhannya masih cukup banyak. Untuk itu kami datang kesini, ke Kabupaten
kotabaru ini dalam rangka menjajaki apakah dimungkinkan kami mengimplementasikan
program tersebut,” bebernya.
Selain melakukan
kegiatan budidaya dimanapun termasuk di Kotabaru, kedatangan Dirjen PB itu juga
melakukan beberapa pendekatan selain tetap menjaga ekologi, juga menggeliatkan
ekonomi petambak, pembudidaya dan pengelola ikan melalui alokasi kucuran
pinjaman kredit dengan bunga sebesar 3% melalui program BLU LPMUKP. "Jangan ekologinya
saja, ekonominya juga harus dicolek. Jadi harus seimbang," pungkasnya. **