PALANGKARAYA, POSKOnews.id- Sebagai salah satu pilar demokrasi, pers memegang peranan penting untuk menciptakan Pemilu bermartabat melalui pemberitaannya. Sehingga terciptanya ruang publik yang kondusif, sehat, dan bersih dari berita palsu (fake news) serta hoaks selama pesta demokrasi berlangsung.
Dalam rangka memperkuat peranan pers tersebut, dua lembaga media asal Tanah Bumbu, PWI dan SMSI mengirimkan tiga orang delegasinya untuk melakukan studi jurnalistik ke Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah (06/10/23).
Rombongan dari Bumi Bersujud ini adalah Ketua PWI, Slamet Riadi, Sekretaris PWI, Andrianto Mokodompit, dan Ketua SMSI Kotabaru-Tanbu, Imi Surya Putra.
Mereka disambut oleh Ketua PWI Kalimantan Tengah, Haris Sadikin dan Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Kalteng, Tantawi Jauhari, bersama pengurus di kedua kantor organisasi profesi pers sekaligus konstituen Dewan Pers tersebut.
Dalam pemaparannya, Ketua IJTI Kalteng T. Jauhari menegaskan musuh terbesar profesi Wartawan dewasa ini adalah Penyebaran Hoaks melalui platform media sosial.
Ditegaskannya, wartawan adalah garda terdepan memutus rantai informasi Hoaks. "Jangan mau terjebak suatu informasi karena viral di media sosial. Kita harus cek dan ricek berdasarkan pedoman kode etik jurnalistik, karena media sosial sulit dikontrol", ujarnya.
Senada, Ketua PWI Kalteng, Haris Sadikin juga mengutarakan tingkat kepercayaan kepada media konvensional yang sangat tinggi. Untuk itu wartawan jangan sampai terjebak karena viral di medsos, sehingga informasi yang dikonsumsi masyarakat akurat dan mengedukasi.
Salah satu kunci sukses penyelenggaraan ajang demokrasi adalah terciptanya ruang publik yang kondusif, sehat, dan bersih dari berita palsu (fake news) serta hoaks selama pesta demokrasi berlangsung.
Haris berharap, melalui kegiatan ini media cetak dan elektronik serta siber di Kabupaten Tanah Bumbu akan semakin siap dan mampu memberikan liputan yang objektif, akurat, dan berimbang selama proses pemilu dan pilkada 2024.
Melalui berita yang bermartabat dan edukatif, tentu akan membantu masyarakat dalam membuat keputusan saat memilih wakil rakyat, kepala daerah dan presiden yang akan memimpin daerah dan negara.
"Pers harus mampu memegang peranan penting dan berada di garda terdepan dalam memenuhi ruang publik dengan berita-berita yang mencerahkan, mengedukasi dan bermartabat", tandas Haris. (*)
Penulis: Ryan Mokodompit