BATULICIN, POSKOBatulicin.id – Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menggelar Forum Group Discussion (FGD) penyusunan dokumen Rencana Kontinjensi Bencana Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2025–2027, di Posko Pengendalian Operasi (Posdalops) BPBD Tanbu, pada Kamis (14/8/2025).
Bupati Tanah Bumbu, Andi Rudi Latif melalui Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD, H. Sulhadi, menegaskan bahwa penyusunan dokumen ini membutuhkan sinergi lintas sektor agar benar-benar aplikatif di lapangan.
“Dokumen kontinjensi ini adalah rekayasa kesiapsiagaan yang tidak bisa disusun secara sektoral. Diperlukan kolaborasi dan masukan dari berbagai pihak agar implementasinya di lapangan berjalan efektif,” ujar Sulhadi.
FGD ini menghadirkan narasumber utama Dr. Yunita Sopiana, Kepala Lembaga Kajian Ekonomi dan Pembangunan Daerah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lambung Mangkurat. Dalam paparannya, ia menekankan pentingnya analisis risiko bencana, profil wilayah, kebutuhan logistik, tenaga medis, rencana evakuasi, komunikasi, infrastruktur, serta skenario tanggap darurat yang sistematis.
Kegiatan dihadiri oleh perwakilan instansi terkait, instansi vertikal, Kodim 1022/TNB, Polres Tanah Bumbu, serta sejumlah tamu undangan. Diskusi dipimpin langsung oleh Kalaksa BPBD, membahas berbagai potensi risiko bencana di Tanah Bumbu, antara lain banjir, tanah longsor, dan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Rencana kontinjensi ini disusun sebagai panduan strategis untuk memastikan aksi tanggap darurat berjalan cepat, tepat, dan terkoordinasi. Tujuannya adalah mengurangi dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan, sekaligus menjaga keselamatan masyarakat tanpa mengabaikan kearifan lokal.
Hasil dari FGD akan ditindaklanjuti dengan penyempurnaan dokumen, yang nantinya akan ditetapkan sebagai regulasi dan menjadi pedoman bagi seluruh SKPD, instansi terkait, serta masyarakat dalam menghadapi potensi bencana. (Rel)