BATULICIN, (25/5) – Peredaran beras sintetis atau beras plastik yang bercampur dengan beras asli membuat resah masyarakat. Untuk memberikan rasa aman bagi masyarakatnya, Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu (Pemkab Tanbu) akan menggelar Inspeksi Mendadak atau Sidak.
![]() |
Kadistanpanak Tanbu, Abdul Karim (depan) |
“Kita akan melakukan Sidak besok Selasa 26 Mei 2015, kesejumlah pasar-pasar, toko, gudang penyimpan beras, hingga mini market,” ujar Kepala Bidang Perdagangan pada Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop dan UKM) Tanbu, H. Ahmad Heriansyah, hari ini di Gunung Tinggi, Batulicin.
Menurut Heriansyah, sidak beras sintetis ini merupakan tindak lanjut dari Kementerian Perdagangan yang diimplementasikan kedaerah untuk melakukan sidak peredaran beras sintetis.
Agar pelaksanaan sidak tersebut berjalan dengan sukses dan maksimal sehingga keresahan dimasyarakat tidak terjadi lagi, maka Pemkab Tanbu melalui Dispendagkop dan UKM akan bekerjasama dengan instansi pemerintah daerah lainnya seperti Dinas Kesehatan Tanbu, Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Tanbu, Kantor Ketahanan Pangan Daerah Tanbu, Bagian Ekonomi Setda Tanbu, Bagian Hubungan Masyarakat Setda Tanbu, serta Kepolisian Resort Tanah Bumbu.
Sejauh ini, kata Ahmad Heriansyah, pihaknya belum menerima adanya laporan dari masyarakat terkait adanya temuan beras sintetis di Kabupaten Tanah Bumbu.
“Untuk Kabupaten Tanah Bumbu sejauh ini masih aman dari beras sintetis karena belum adanya informasi dan laporan dari masyarakat yang menemukan beras berbahan baku plastik tersebut,” ujar Ahmad Heriansyah.
Selain itu, pertanian yang ada di Kabupaten Tanah Bumbu saat ini juga mulai panen sehingga beras yang dihasilkan terjamin kualitasnya. “Beras lokal dari petani kita terjamin kualitasnya,” ujarnya.
Adapun yang menjadi target sidak beras sintetis yaitu pasar-pasar yang ada di wilayah perkotaan seperti pasar di Kecamatan Simpang Empat. Karena pasar di perkotaan tersebut merupakan distributor ke pasar-pasar yang ada dipedesaan.
Untuk dapat mengetahui perbedaan beras sintetis dengan beras asli yaitu dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu melakukan uji sampel ke Laboratorium.
Selain itu, juga bisa diketahui cirri-ciri beras sintetis yaitu melalui perlakuan beras sintetis dengan dicelupkan ke dalam air. Jika beras tersebut tenggelam maka beras tersebut asli dan jika mengambang maka beras tersebut sintetis.
Kemudian saat dicuci, beras asli airnya kan keruh seperti air perasan santan. Sedangkan beras sintetis airnya tidak berwarna keruh.
Cara lainnya untuk membedakan yaitu dengan cara dibakar, jika beras sintetis dibakar akan menimbulkan bau palstik terbakar dan akan menggumpal.
Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanpanak) Tanbu, Abdul Karim,MM mengatakan terkait peredaran beras sintetis di Tanbu pihak Distanpanak Tanbu belum menerima laporan dan temuan dari masyarakat.
Kepada masyarakat, Abdul Karim meminta agar harus hati-hati dalam memilih dan membeli beras. Jangan membeli beras karena tergiur melihat putih dan bersihnya saja.
“Jangan tergiur melihat kebersihan berasnya saja. Lebih baik beli langsung di Petani. Apalagi sekarang ini petani kita sedang panen,” ujar Abdul Karim seraya mengatakan membeli langsung dari petani lebih terjamin keamanannya.
Terkait beras asli yang direndam dan air rendamannya akan berubah warna menjadi keruh. Menurut Abdul Karim sulit untuk diketahui secara detail karena bisa saya beras sintetis tersebut dicampur dengan kentang sehingga saat direndam airnya juga dapat berubah warna.
“Cara yang paling efektif adalah dengan cara dibakar. Apabila menggumpal dan berbau plastik maka beras tersebut beras sintetis,”pungkas Abdul Karim. (relhum)