Type Here to Get Search Results !

Kepala Desa Pacakan Bogem Ketua BPD Sampai Patah Gigi

0
POSKObatulicin.com-  Acara pisah sambut Jabatan Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) di Gedung Serbaguna Desa Pacakan Kecamatan Kusan Hulu mendadak heboh, setelah Kepala Desa Supiani, tiba-tiba melayangkan bogem mentah ke arah mulut Ketua BPD yang baru terpilih, (12/12) belum lama tadi, hingga patahan gigi bagian atas jatuh ke lantai.

Dari pengakuan korban, Muhammad Rafi Akbar, yang juga Ketua BPD Desa Pacakan baru terpilih, menyesalkan sikap tempramen sang Kepala Desa (Kades) Supiani, yang tanpa pertimbangan melakukan pelecehan dengan kekerasan di hadapan masyarakatnya.

“Diujung jabatannya yang beberapa bulan lagi berakhir, seharusnya mencerminkan pemimpin yang baik bukannya arogan. Saya secara pribadi tanpa dimintapun memang menuntut atas tindakan yang beliau lakukan, karena atas nama Lembaga BPD, belum apa-apa ulun sudah dipukul, ulun tersinggung dan merasa malu luar biasa karena terinjak-injak harga diri ulun,” ungkap Rafi.

Dikatakan Rafi, ada kemungkinan Kades tersinggung mendengarkan kata sambutannya. “Saya ingat sambutan saya, mengajak semua pihak diantaranya Pemerintah Desa, tokoh masyarakat, lembaga BPD, agar saling bekerja sama, mau menerima kritik dan saran. Kata-kata sambutan ulun masih bisa ditoleransi, karena tidak ada kata-kata kasar yang terlontar dalam sambutan saya, ulun kritis, ulun argumen kuat tapi masih dalam kalimat yang sopan dan ada audiens yang menyaksikan,” ujarnya.

Rafi membeberkan, koronologis kejadian saat ada acara pisah sambut antara Ketua BPD yang lama dan baru yang difasilitasi oleh Desa. Dalam sesi acara, pertama kali ada sambutan dari Kepala Desa, Ketua BPD lama dan dirinya selaku Ketua BPD baru. Setelah selesai acara, dia dipanggil oleh Kepala Desa duduk di samping kirinya sambil berdialog.

Selama dialog berlangsung, Kades Supiani sambil marah-marah kepada Rafi (Ketua BPD Red), setelah giliran Rafi menjawab, tiba-tiba terjadi pemukulan oleh Kades sebanyak satu kali menggunakan lengan kiri. Akibatnya, bibir Rafi bagian atas-bawah pecah dan mengeluarkan darah disertai patahan gigi bagian atas. Melihat kejadian tersebut, spontan warga yang hadir langsung melerai.

Setelah terjadi pemukulan suasana langsung ribut, sambil marah-marah Kades pun langsung meninggalkan gedung serbaguna. Karena merasah sangat malu luar biasa, Ketua BPD langsung pulang ke rumah untuk mendinginkan suasana.

“Beberapa kali Kades menelfon setibanya saya di rumah, karena tidak dijawab, kemudian saya menerima pesan SMS yang berbunyi, “kalau ikam kada puas, aku tunggu di kantor polisi”, saya pun tidak menanggapi. Kemudian saya istirahat, tapi tidak berani membangunkan isteri karena takut isteri saya tidak bisa melihat hal-hal yang mengejutkan karena langsung pingsan. Sayangnya setelah bangun dari tidur, istri saya menangis melihat kondisi bagian mulut saya, apalagi saat itu kondisi suara bicara saya kurang normal karena bibir masih bengkak,” kata Rafi.

“Sejauh ini, keluarga saya tidak terima dengan perlakukan Kades itu dan meminta pertanggung jawabannya secara hukum. Sebagai warga negara yang baik saya salah kalau tidak melapor, jadi saya melaporkannya ke Polsek Kusan Hulu. Kemudian, saya di visum dan di BAP. Ketika itu, Kades sempat datang memohon maaf dan mengakui kesalahannya. Karena terlanjur melaporkan, proses hukum tetap jalan. Namun, secara kekeluargaan saya sudah saling memaafkan. Tapi, yang bersangkutan harus tetap mempertanggung jawabkan perbuatannya di hadapan hukum,” sambung Rafi, Ketua BPD Pacakan.

Dari keterangan Kapolsek Kusan Hulu, AKP. HN. Silalahi, kepada media ini mengakui, laporan korban penganiayaan Ketua BPD Pacakan, M. Rafi Akbar, sudah masuk ke Pihaknya, tapi akan diupayakan diselesaikan secara kekeluargaan dan sudah ada perdamaian karena pelapor adalah keponakan Kades sendiri.

Diakui Kapolsek, memang waktu itu setelah selesai acara keduanya duduk bersama, Kades kemudian menanyakan kenapa sambutan Ketua BPD sangat keras dan tidak bisa diplomasi. Karena emosi, spontan saja Kades melayangkan tangan kirinya yang kebetulan ada jam tangannya sehingga mengenai mulut korban.

“Sejauh ini sudah ada upaya perdamaian, karena keduanya adalah Paman dan Keponakan juga. Memang, ada pihak ketiga yang ingin mengadu domba dan memotifasi korban untuk tidak berdamai dan memecah belah hubungan keluarga. Mereka sudah damai secara kekeluargaan dan sudah saling berpelukan waktu di Kantor Polsek,” Kata Silalahi.

Sampai berita ini diterbitkan, Kepala Desa Pacakan Kecamatan Kusan Hulu, Supiani, tidak bisa dimintai keterangannya. Media ini, sudah beberapa kali menghubungi nomor handphone yang bersangkutan, tapi tidak aktif. (red)

Posting Komentar

0 Komentar