.jpg)
Setelah berendusnya isu air Sungai Kusan tercemar, pihak perusahaan perkebunan PT KAM segera melakukan uji sampel dan hasilnya menyatakan kondisi air di area pembuangan limbah masih dalam ambang normal, katanya.
Ditambahkan Mr Shong, pihak Kehutanan, DPRD dan BLHD, sudah meninjau langsung air Sungai Kusan, mengapa harus PT KAM saja yang disoroti, sementara di sepanjang Sungai Kusan ada beberapa perusahaan perkebunan juga beroperasi.
“Sedangkan air yang dipermasalahkan di Sungai Kusan masih berwarna hijau, perusahaan kami sendiri masih melakukan penanaman pohon Kelapa Sawit belum melakukan kegiatan produksi, jika tercemar seharusnya air sungai berwarna kuning atau kemerah-merahan,” jelas Mr Shong.
Ditegaskannya lagi, pihak Perusahaan PT KAM, akan selalu melakukan perbaikan dengan memperhatikan Amdal. Namun, dia menyesalkan isu yang sepihak dan hanya menyudutkan PT KAM saja. “Seberapa besar sih dampak limbah yang dihasilkan dari pembukaan lahan PT KAM ? sementara Sungai Kusan debet airnya begitu besar,” tutup Mr Song.
Ditegaskannya lagi, pihak Perusahaan PT KAM, akan selalu melakukan perbaikan dengan memperhatikan Amdal. Namun, dia menyesalkan isu yang sepihak dan hanya menyudutkan PT KAM saja. “Seberapa besar sih dampak limbah yang dihasilkan dari pembukaan lahan PT KAM ? sementara Sungai Kusan debet airnya begitu besar,” tutup Mr Song.
“Saya perlu ingatkan lagi, apabila data hasil pengujian effluent sudah melebihi nilai baku mutu lingkungan, maka dapat disimpulkan Perusahaan perkebunan yang terindikasi, sudah melakukan pelanggaran hukum dan harus siap menerima sanksi bahkan hal terburuk, ijinnya harus dicabut karena sudah mengganggu hajat hidup orang banyak,” tandas Said Ismail. (lam/red)
Editor: Ryan Mokodompit
Copyright © 2016 POSKObatulicin.com
