Sekda Ambo Sakka pimpin Rapat Percepatan Penurunan Stunting beberapa waktu lalu
BATULICIN, POSKOnews.id- Stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan Panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar.
Pemerintah Pusat telah mengamanatkan percepatan penurunan stunting sebesar 14% pada tahun 2024 di tingkat propinsi sampai pada tingkat kabupaten dengan Strategi Nasional percepatan penurunan stunting dengan 5 Pilar.
Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu telah berkomitmen dalam Visi Misi Bupati dan Wakil Bupati yang dituangkan dalam Dokumen RPJMD 2021 s.d 2024 pada Misi pertama yaitu “Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas, Produktif dan BerAkhlak Mulia” dengan Arah Kebijakan “Percepatan Penurunan Prevalensi Stunting dengan program utama peningkatan Status Gizi Masyarakat dengan dukungan berbagai Program dan Kegiatan yang tersebar di beberapa SKPD dan melalui dana CSR dari Pihak Swasta.
Demikian dalam ringkasan Policy Paper yang dibuat sebagai salah satu syarat mengikuti uji kompetensi Pejabat Fungsional oleh Hasanuddin, S.AP, Perencana Ahli Muda di Pemkab Tanbu, menguraikan.
Dijelaskannya Secara geografis Kecamatan Karang Bintang memiliki luas wilayah 114,66 km2. Dengan penduduk sebanyak 20.711 jiwa yang terdiri atas 10.300 jiwa penduduk laki-laki dan 10.312 jiwa penduduk perempuan.
Kepadatan penduduk di Kecamatan Karang Bintang adalah 100 jiwa per km persegi. Sementara itu besarnya angka rasio jenis kelamin tahun 2020 penduduk laki-laki terhadap penduduk perempuan sebesar 100.
Pada tahun 2020 angka stunting di Kecamatan Karang Bintang sebesar 79 kasus (4,98)%, sedangkan pada tahun 2021 menjadi 97 kasus (6,15%) terjadi peningkatan kasus sebesar 18 kasus (1,17) %.
Hal ini tentu sangat perlu menjadi perhatian karena dengan banyaknya intervensi yang dilakukan, tidak berdampak besar atau kurang memberikan efek terhadap perbaikan gizi atau penurunan angka stunting sehingga diperlukan evaluasi pelaksanaan kegiatan untuk diperbaiki pada tahun selanjutnya.
Berdasarkan data 2 (dua) Tahun terakhir perkembangan status Balita di Kecamatan Karang Bintang yang diperoleh dari Dinas Kesehatan pada tahun 2021 terjadi peningkatan persentase prevalensi stunting dari tahun 2020 sebesar 1.17% atau terjadi peningkatan kasus sebanyak 18 orang. Peningkatan tersebut disebabkan atau dipengaruhi oleh adanya penambahan kasus balita sangat pendek dan balita pendek.
Dari 5 Desa yang dilayani puskesmas Batulicin I hanya 2 desa yang berhasil menurunkan angka stunting sementara 3 Desa lainnya justru mengalami peningkatan kasus. Pihak puskesmas perlu berkoordinasi dengan desa untuk melakukan pendampingan dan analisa terhadap desa yang mengalami peningkatan kasus.
Sementara itu, dari 6 Desa yang dilayani Puskesmas Karang Bintang hanya 2 desa yang berhasil menurunkan angka stunting, sementara 4 Desa lainnya justru mengalami peningkatan kasus. Untuk itu Pihak puskesmas perlu berkoordinasi dengan desa agar melakukan pendampingan dan analisa terhadap desa yang mengalami peningkatan kasus.
Dibeberkannya, dari total 11 Desa di Kecamatan Karang Bintang, ada 5 Desa yang ditetapkan sebagai desa lokus pada tahun 2020 sedangkan pada tahun 2021 ada 1 Desa yang ditetapkan menjadi desa lokus.
Adapun daftar desa yang masuk dalam lokus tahun 2020 dan 2021, dari 11 Desa yang ada, hanya ada 4 Desa yang berhasil menurunkan angka stunting, sedangkan 7 Desa lain mengalami peningkatan kasus stunting. (*)
Sumber MC Kominfo Tanbu