Type Here to Get Search Results !

Maksimalkan Bonus Demografi Melalui Investasi SDM

0

Dalam rangka ulang tahun Tanah Bumbu yang ke 20 tahun, misi pemkab saat ini sangat luar biasa yaitu pembangunan menuju Serambi Madinah.

Oleh, Bustanul Mubarok

Apabila yang kita bicarakan retorik yang nasionalistik tapi yang dibicarakan hanya mengeksploitasi Sumber Daya Alam maka sama saja kita dengan pemikiran kaum kolonial di jamannya. Kenapa saya katakan seperti itu, sebab pada jaman kolonial mereka hanya berfikir untuk eksploitasi sumber daya alam tanpa memperhatikan Sumber daya manusianya.

Kita amati bersama eksploitasi sumber daya alam yang dilakukan di daerah tanah bumbu. Misalnya dikecamatan Satui, Angsana, Kusan Hulu dan daerah lainnya apakah ada tanda-tanda di daerah kita ini SDM nya semakin membaik?. Salah satu tolak ukur pemerintah dan perusahaan terkait peduli terhadap SDM yakni: 1. kita lihat kampus-kampus yang ada disini (tanah bumbu). Sampai saat ini belum ada kampus yang betul-betul didukung oleh pemerintah dan pihak swasta (perusahaan). 2. Ketersediaan Beasiswa S1, S2 yang minim. Sebagai bukti saya kemarin mencari informasi tentang kebenaran itu juga nihil dapat datanya atau bisa disimpulkan sementara tidak ada beasiswa.

Harapan masyarakat dilapangan pembangunan tanah bumbu kedepan betul betul sesuai dengan misi Bapak Bupati. Jangan sampai dilapangan yang terjadi hanya persoalan Sumber Daya Alam saja. Ada sebuah hipotesa (apakah bertambahnya jumlah sekolah SMK ditanah bumbu hanya untuk mencetak buruh?). Sehingga banyak peserta didik dan orang tua berfikir dari pada kuliah, punya ilmu tapi setelah lulus dan bekerja di perusahaan ternyata gajinya sama saja dengan lulusan SMA/SMK. Paradigma seperti ini yang membuat anak milenial saat ini malas meneruskan ke jenjang perguruan tinggi. Dan ini perlu di rumuskan oleh pemerintah untuk dicarikan solusinya.

Sehingga solusi yang di hasilkan nanti dapat meningkatkan SDM di tanah bumbu. Pelajar berlomba-lomba meneruskan keperguruan tinggi ditanah bumbu agar perguruan tinggi kita nanti berkarakter dan menjadi barometer Kalimantan tenggara, serta adanya akses beasiswa S1, S2 yang cukup. Apabila hal sederhana ini yang menjadi prioritas maka kedepan tanah bumbu akan memilik SDM yang unggul sebab warganya berlomba-lomba untuk meningkatkan kualitas SDM nya bukan berlomba-lomba untuk menjadi karyawan di perusahaan selepas lulus sekolah SMK/SMA.

Kita ingat bersama diawal pemerintahan Bapak Presiden Jokowi periode ke-2 misinya memprioritaskan Pembangunan SDM untuk investasi jangka panjang bangsa ini. Seperti yang disampaikan oleh Edi Cahyono Sugiarto (Humas Kemensetneg) “Prioritas utama kita ke depan adalah pembangunan sumber daya manusia yang terkonsolidasi dengan baik, didukung anggaran yang tepat sasaran sehingga terjadi peningkatan produktivitas tenaga kerja melalui peta jalan yang jelas, terukur, dan hasilnya dapat dinikmati oleh masyarakat”. 

Bahwa SDM adalah investasi jangka panjang untuk memaksimalkan bonus demografi daerah kita ini, menuju Indonesia emas di tahun 2045. Apalagi tanah bumbu sebagai daerah penyanggah Ibu Kota Baru (IKN).

Persaingan saat ini tidak hanya antar anak bangsa tapi sudah antar bangsa. Seperti salah satunya ada namanya AFTA (Asean Free Trade Area), dimana negara-negara didalamnya bebas melakukan perdagangan alias bebas hambatan. Bagaimana produk tanah bumbu ingin bersaing apabila SDM nya tidak disiapkan secara matang? Apa harus selalu mengandalkan SDA saja. Kita tau SDA nya kedepan semakin terbatas tentunya.

Memang kita tau untuk investasi SDM tidak bisa dirasakan hasilnya setahun or 3 tahun kedepan. Tapi kita akan bisa merasakan hasilnya apabila sudah 10 tahun ke depan. Bagaimana daerah tanah bumbu ini yang maju dikarenakan SDM nya bukan karena semata-mata Sumber daya alamnya.

Hal itu dapat terwujud apabila:

1. Tanah bumbu memiliki perguruan tinggi yang berkarakter dan menjadi barometer Perguruan Tinggi di Kalimantan tenggara ini

2. Beasiswa S1, S2 juga perlu di tingkatkan dan digalakkkan terus oleh pemkab dan swasta

3. Diberikan tempat atau ruang bagi yang S1, S2 agar tepat sasaran. Jangan lagi statusnya nanti sama diperusahaan atau dilembaga lain dengan status lulusan SMA/SMK. Agar orang tua atau anak didik mentalnya tidak ciut dan tidak peduli terhadap pendidikan yang lebih tinggi.

4. Semua itu akan terwujud apabila ada dukungan yang penuh dan real dari pemerintah kabupaten tanah bumbu dan pemilik modal yang ada di kab. Tanah bumbu ( bukan dukungan abu Nawas)

5. Seluruh steakholder masyarakat tanah bumbu bersatu dan mendukung penuh yang dilaksakan oleh pemkab Tanah bumbu. Karena apabila yang ditonjolkan perbedaan dan perpecahan maka pembangunan ini bergerak ditempat, Akan begitu-begitu saja kedepannya.

Tetapi apabila itu tidak terwujud bisa saja, kita disini hanya sebagai buruh, SDM nya rendah, dan tidak siap menghadapi persaingan antar bangsa sekaligus sia-sianya bonus demografi yang kita miliki.

Penulis,

Bustanul Mubarok

Ketua Kaukus Anak Muda Indonesia (KAMI) Tanah Bumbu



Posting Komentar

0 Komentar